Friksi keuangan merupakan gesekan dalam hubungan antara sektor riil dan sektor keuangan, yang disebabkan oleh sektor keuangan. Sektor keuangan berperan dalam memfasilitasi aktivitas di sektor riil. Sektor keuangan menerima simpanan rumah tangga dan perusahaan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan. Apabila ada guncangan yang berdampak pada sektor keuangan, atau karena kondisi sektor keuangan itu sendiri, volume pembiayaan bisa tidak sesuai dengan yang benar-benar dibutuhkan oleh perekonomian. Volume pembiayaan yang terlalu sedikit membuat sektor riil mengalami kesulitan dalam pembiayaan dan mengganggu aktivitas ekonominya. Sebaliknya, volume pembiayaan yang terlalu banyak membuat aktivitas ekonomi sektor riil berlebihan.
Friksi keuangan terjadi karena adanya guncangan yang mengganggu keseimbangan perekonomian. Pasar barang dan pasar uang (termasuk pasar pembiayaan dan pasar keuangan) semula diasumsikan berada dalam keseimbangan dan pasar efisien. Namun, karena adanya guncangan, pasar barang dan pasar uang bisa tidak berada dalam keseimbangan. Ketidaksesuaian dalam merespons guncangan tersebut dan adanya kekakuan di pasar uang membuat terjadinya friksi keuangan. Di samping itu, friksi keuangan juga bisa terjadi karena adanya inefisiensi pasar, yang antara lain terlihat dari biaya atas pembiayaan yang terlalu tinggi atau pun terlalu rendah, serta adanya penciptaan uang dalam pembiayaan.