Pembiayaan, baik melalui utang maupun ekutitas, dihadapkan pada permasalahan asymmetric information (informasi yang asimetris). Permasalahan informasi yang asimetris tersebut timbul karena salah satu pihak memiliki informasi yang tidak diketahui pihak lainnya. Penerima pembiayaan memiliki informasi yang pemilik dana tidak ketahui, atau pun informasi yang dimiliki pemilik dana tidak selengkap yang dimiliki penerima pembiayaan. Pemilik dana tidak mengetahui informasi privat tersebut, baik karena sifat informasi tersebut maupun karena alasan teknis (misalnya diperlukan biaya besar untuk mendapatkan informasi tersebut). Terdapat dua macam permasalahan informasi yang asimetris tersebut, yakni adverse selection dan moral hazard.
Adverse Selection
Adverse selection merupakan permasalahan yang timbul ketika pemilik dana memilih rumah tangga dan perusahaan yang akan diberikan pembiayaan. Adverse selection terjadi ex ante, yakni sebelum disalurkannya pembiayaan. Permasalahan tersebut timbul karena pemilik dana tidak mengetahui dengan pasti tipe/karakteristik rumah tangga dan perusahaan tersebut. Rumah tangga dan perusahaan memiliki informasi privat tentang dirinya, termasuk tipe/karakteristiknya. Tipe/karakteristik tersebut menunjukkan beberapa hal yang membedakan rumah tangga dan perusahaan tersebut dari rumah tangga dan perusahaan lainnya. Dalam hal rumah tangga, tipe/karakteristik tersebut antara lain terkait dengan kemampuannya dalam menghasilkan pendapatan, preferensinya terhadap konsumsi dan waktu luang, serta besarnya disutilitas dari bekerja. Sementara itu, dalam hal perusahaan, tipe/karakteristik tersebut antara lain terkait dengan produktivitasnya dalam menghasilkan profit serta efisiensinya. Dengan tidak diketahuinya tipe/karakteristik tersebut, bisa jadi pemilik dana memberikan pembiayaan kepada pihak yang tidak tepat.
Moral Hazard
Moral hazard merupakan permasalahan yang timbul ketika rumah tangga dan perusahaan menggunakan pembiayaan yang diterimanya tidak sesuai dengan yang diperjanjikan. Permasalahan moral hazard terkait dengan informasi privat atas upaya yang dilakukan rumah tangga dan perusahaan selaku penerima pembiayaan, yang berada di luar pengamatan pemilik dana. Sebagaimana disebutkan Holmström (1979), sumber dari moral hazard adalah asimetri informasi yang timbul karena tindakan individu tidak dapat diobservasi. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan monitor atas tindakan. Namun, pada umumnya observasi penuh atas tindakan tidak mungkin dilakukan atau sangat mahal. Dengan terbatasnya observasi, penerima pembiayaan bisa menggunakan pembiayaan untuk hal-hal lain atau menggunakannya tidak dengan sebaik-baiknya, termasuk melaporkan hasil usaha tidak dengan sebenarnya.